A. Mengidentifikasi Masalah Usaha
1. Pengertian Masalah
Setiap orang hidup di dunia ini dapat
di pastikan mempunyai masalah,baik dia sebagai pribadi atau pun individu
maupun dalam kelompok,keluarga,organisasi atau perkumpulan. Yang membedakan
adalah besar kecilnya,berat ringanya atau sulit dan mudahnya masalah yang di
hadapi. Masalah adalah segala sesuatu yang dapat menghambat tercapainya tujuan
yang ingin di capai.
Adapun Pengertian Masalah dari
berbagai sumber diantaranya :
a. Secara
Umum :
1)
Masalah adalah kesenjangan antara harapan dengan kenyataan
2)
Masalah adalah perbedaan antara rencana dengan pelaksanaan
3)
Masalah adalah penyimpangan (deviasi) dari standar atau dari yang
dianggap normal
4)
Masalah adalah hambatan yang dihadapi dalam mencapai tujuan
b. Menurut
Djarwanto :
1) Masalah adalah suatu
hambatan dalam pencapaian tujuan.
2) Masalah adalah suatu
keadaan yang membuat kita ragu-ragu, bingung, cemas untuk memutuskannya.
3) Masalah adalah
kesenjangan antara sesuatu yang diinginkan dengan kenyataan.
4) Masalah adalah
tindakan penyimpangan dari norma atau aturan yang berlaku.
5) Masalah adalah kesulitan yang menggerakkan
orang untuk memecahkannya.
c. Menurut
Mardiyatmo :
Masalah adalah sesuatu yang harus
dihadapi seseorang dalam mencapai tujuan dan orang tersebut tidak mamu
menyelesaikan dan memecahkannya pada saat itu juga, dan kemudian pada waktu
tertentu akan mampu memecahkannya karena pengetahuan dan pemikiran tertentu
d. Menurut
Robert K. Merton :
Masalah adalah “ketidaksesuaian yang
signifikan dan tidak diinginkan” antara standar kebersamaan dan kondisi nyata.
e. Menurut
Akhmad Guntar :
1) Masalah
adalah sebuah kesempatan untuk berkembang. Sebuah masalah bisa merupakan sebuah
tendangan peluang, kesempatan untuk keluar dari stagnan, kebosanan atau status
quo serta apapun yg dimaksudkan untuk membuat suatu kondisi jadi lebih baik.
Perlu dicatat baik-baik bahwa yang disebut masalah tidaklah harus merupakan
akibat dari kejadian buruk atau faktor eksternal.
Contoh di bidang industri adalah : Ada
kendala dalam memperoleh supplier yang memiliki kualitas baik dan menawarkan
harga relative lebih murah
2) Masalah
adalah perbedaan antara kondisi sekarang dan kondisi yg diharapkan. Sebuah
masalah bisa muncul berkat adanya pengetahuan atau pemikiran baru. Ketika
seseorang tahu di mana posisi sekarang dan ke mana hendak menuju maka orang
tersebut sudah punya sebuah masalah terkait bagaimana agar bisa sampai pada
tujuan yg diharapkan.
Contoh di bidang industri adalah :
Perjanjian order penjualan dengan konsumen yang tanggal penyelesaian tidak
seperti yang diharapkan sebelumnya.
3) Masalah
adalah hasil dari kesadaran bahwa kondisi yg sekarang terjadi belumlah sempurna
dan keyakinan bahwa masa depan bisa dibuat jadi lebih baik. Keyakinan bahwa
harapan bisa tercapai akan membuat seseorang memiliki sasaran untuk masa depan
yang lebih baik. Harapan membuat diri sendiri merasa tertantang dan tantangan
semacam ini juga layak juga disebut sebagai masalah.
Contoh di bidang industri adalah :
Kualitas produk yang diterima oleh konsumen belum sesuai dengan permintaan
konsumen.
2. Ciri-Ciri Masalah
a. Adanya
kesulitan yang harus dipecahkan
b. Merupakan
tantangan dan rintangan yang harus dilalui
c. Memenuhi
unsur yang menggerakan untuk membahasnya
d. Bersifat
penting dan realistis
e. Berguna
untuk dipecahkan
3. Jenis-Jenis Masalah yang Dihadapi
Wirausaha
a. Menurut
Asal-Usulnya
1) Masalah
dari dalam organisasi
Masalah dari dalam organisasi atau
intern disebabkan oleh kondisi dan Situasi perusahaan yang bersangkutan seperti
:
a) Menurunnya
omzet penjualan
b) Kurangnya
produktivitas tenaga kerja
c) Kurangnya
dana
d) Kurangnya
komunikasi antara atasan dengan bawahan, dll
2) Masalah
dari luar organisasi
Masalah dari luar organisasi atau
ekster disebabkan oleh adanya faktor-faktor luar perusahaan yang bersangkutan,
seperti :
a) Fluktuasi
harga bahan baku dan bahan penolong/pembantu
b) Persaingan
antar perusahaan
c) Kebijakan
pemerintah di bidang perdagangan, dll
b. Menurut
Tingkat Kesulitannya Dalam Perusahaan
1) Masalah
Ringan
Masalah ringan adalah masalah yang
mudah dan cepat diatasi oleh wirausaha. Masalah ringan biasanya dapat diatasi
sendiri oleh pihak bersangkutan. Risiko yang ditimbulkan jika lambat diatasi
relatif sangat kecil
2) Masalah
Sedang
Masalah sedang adalah masalah yang
agak sulit diatasi dan memerlukan waktu yang agak lama untuk mengatasinya.
Masalah sedang memerlukan bantuan pihak lain dalam mengatasi dan memecahkannya
3) Masalah
Berat/Rumit
Masalah berat/rumit adalah masalah
yang sangat sulit dan rumit untuk diatasi dan dipecahkan. Masalah berat/rumit
membutuhkan tim untuk mengatasi dan memcahkannya karena pemecahannya cukup lama
c. Menurut
Waktu Terjadinya
1) Masalah
yang bersifat rutin dan serupa atau sejenis
Masalah rutin dan serupa atau sejenis
seringkali muncul, tetapi sangat mudah diatasi karena wirausahawan sudah
berpengalaman dalam menangani masalah ini
2) Masalah
yang datangnya tidak menentu
Masalah tidak menentu adalah masalah
yang bersifat masalah baru yang datangnya tidak menentu atau tidak kita duga.
Untuk memecahkan masalah ini perlu pertimbangan yang masak karena mengandung
banyak risiko
4. Masalah
bisnis menurut alasan pengusaha
a. Kurangnya modal usaha
b. Kurangnya bimbingan dari pemerintah
c. Usaha atau bisnis didominasi oleh orang tionghoa
d. Usaha atau bisnis didominasi oleh orang-orang
bermodal kuat
e. Usaha atau bisnis didominasi oleh modal orang asing
5. Alasan
utama masalah dan kegiatan dalam bidang usaha
a. Latar belakang usaha yang kurang memadai
b. Kurangnya pengalaman dalam usaha
c. Struktur ekonomi yang belum cocok dengan kondisi
dunia modern
d. Hambatan nilai-nilai usaha atau bisnis di dalam
masyarakat
e. Latar belakang pendidikan para pengusaha yang kurang
memadai
6. Faktor-faktor
kelemahan dan permasalahan usaha setelah berkembang
a.
Terlambat
mengadakan penyesuaian dengan kondisi dan situasi bisnis yang sedang berlaku
b.
Terlambat
mengadakan pembaharuan di bidang produksi, teknik kerja, pengelolaan usaha dan
pemasaran
c.
Perkembangan
usaha yang terlalu mendadak tanpa diikuti peningkatan sikap dan kemampuan
mengelola usaha
d.
Lupa daratan,
mabuk kepayang, ikut terjun dalam kegiatan lain yang tidak ada kaitannya dengan
usaha
e.
Makin menuanya
umur pemilik perusahaan dan kemempinannya juga turut menua
f.
Sikap para
pemilik perusahaan sangat tertutup dan tidak mau menerima adanya pembaharuan
g.
Tidak persiapan
jauh sebelumnya, sehingga waktu perkembangan datang membuat para pengusaha
kalang kabut.
7. Identifikasi
faktor-faktor masalah usaha
a. Tidak adanya perencanaan usaha yang tepat
b. Kurangnya pengalaman dalam usaha
c. Tidak cocok dalam memilih jenis usaha
d. Keuangan atau permodalan usaha sangat kurang
e. Tidak adanya interest pada bidang usaha yang sedang
digeluti
f. Tidak mempunyai keahlian dalam bidang usaha
g. Tidak percaya pada kemampuan sendiri
h. Tidak mempunyai semangat kewirausahaan
i. Tidak adanya dukungan dari pemerintah setempat
8. Hambatan
sosial masyarakat terhadap usaha
a. Adanya anggapan yang rendah terhadap bisnis
b. Adanya nepotisme dan feodalisme dalam bisnis
c. Adanya sikap kompromistis dan kurang ambisius dalam
mengelola usaha
d. Adanya wirausaha yang tidak berani mengambil risiko
dalam bisnis
B. Memecahkan Masalah Usaha
1. Kemampuan Memecahkan Masalah
Salah satu tanggung jawab terpenting
para wirausahawan adalah berusaha memecahkan masalah secara ilmiah dalam usaha
atau bisnis. Para wirausahawan hendaknya dapat menganalisis dengan mengumpulkan
data-data, mengolahnya, dan menarik kesimpulan dari penganalisisan tersebut.
Pemecahan masalah itu merupakan kegiatan yang amat penting di dalam usaha atau
bisnis.
Keterampilan yang diperoleh para
wirausahawan, akan menjadi bekal di dalam pemecahan masalah dalam kegiatan
usaha atau bisnis. Meskipun banyak persoalan tidak mempunyai pemecahan masalah
yang benar, namun keputusan terakhir untuk menentukan pemecahan masalah yang
paling baik terserah kepada para wirausahawan sendiri.
Pemecahan masalah dan cara
penyelesaiannya dalam usaha atau bisnis, sebenarnya tidak begitu sukar jika
seorang wirausahawan sudah banyak pengalaman di dalam lingkungan usaha atau
bisnisnya. Jika persoalan-persoalan sudah ditentukan dan semua informasi serta
data-data masalah sudah dikumpulkan, seorang wirausahawan harus
mengidentifikasi semua cara pemecahan masalah yang dapat dilaksanakan. Seorang
wirausahawan harus memandang sebuah permasalahan dari pelbagai sudut dan
mencari cara baru untuk memecahkan masalahnya.
Jika kelompok karyawan perusahaan
mengurangi jumlah pilihan masalahnya, di sini wirausahawan harus
mempertimbangkan masalahnya, agar menjadi luas dan mendalam. Jika seorang
wirausahawan di dalam usaha atau bisnisnya meninjau lagi semua pemecahan
masalah yang mungkin terdapat di dalam daftar, maka beberapa pemecahan itu
dapat digabungkan, sedangkan pemecahan masalah yang lainnya dapat
dikesampingkan.
2. Kriteria Dalam Mengevaluasi
Pemecahan Masalah
Pada dasarnya kekuatan dan kelemahan
dari model mencerminkan perbedaan filosofi manajemen database. Beberapa
kriteria dalam mengevaluasi model data:
a. Kesederhanaan
(Simplicity)
b. Pemodelan yang
mendekati kenyataan.
c. Keluwesan
d. Kemampuan
untuk menghasilkan gambar
e. Model
seharusnya mudah menghasilkan format gambar
f. Keistimewaan
model
Sebuah model bebas dari pertimbangan
implementasi khusus
g. Terminologi
tidak bertentangan
h. Dekat dengan
dasar informasi
Model Database yang
dikenal ada tiga yaitu:
a. Model Relasional
Dikembangkan berdasarkan konsep
matematika dari hubungan dan kumpulan entity atau beberapa objek dari kumpulan
atribut-atribut. Model data relasional menggunakan tabel dua dimensi, kolom di
dalam tabel cocok untuk setiap atribut untuk setiap entity atau relationship
tipe dan baris (tuple) untuk setiap transaksi.
b. Model Hirarki
Sering dikenal dengan binary tree
(pohon biner atau binary relationship) merupakan jenis struktur tree yang
terbaik dimana data akar (root) mempunyai beberapa cabang. Pada setiap cabang
satu objek atau lebih dapat dihubungkan dengan objek yang lain yang lebih
tinggi dan satu objek dapat dihubungkan dengan beberapa objek yang lebih
rendah.
c. Jaringan atau objek
Suatu jaringan dimana suatu objek
dapat dihubungkan dengan beberapa objek lain yang lebih tinggi ataulebih
rendah.
Langkah langkah Pemecahan masalah berdasarkan analisis
1. Kenali
masalahnya secara umum
2. Rumuskan
persoalannya dengan tepat
3. Identifikasi
masalah masalah utama yang ingin dipecahkan secara terkait
4. Tentukan
fakta dan data penting yang berkaitan dengan masalah
5. Carilah
masalah masalah tersebut
6. Pertimbangkanlah
berbagai kemungkinan jalan keluar dari masalah tersebut
7. Pilihlah
jalan keluar yang dapat dilaksanakan dengan baik
8. Periksalah,
apakah cara penyelesaian masalah tersebut sudah tepat
3. Langkah-langkah Secara Ilmiah
Langkah-langkah
1. Memilih dan mendefinisikan
masalah.
2. Survei terhadap data yang tersedia.
3. Memformulasikan hipotesa.
4. Membangun kerangka analisa serta
alat-alat dalam menguji hipotesa.
5. Mengumpulkan data primair.
6. Mengolah, menganalisa serla membuat
interpretasi.
7. Membual generalisasi dan kesimpulan.
8. Membuat Laporan
4. Langkah langkah pemecahan masalah
individu
1)
Berusaha memahami masalah dengan seksama
2)
Menganalisis masalah dengan cermat
3)
Mencari data dan fakta maupun informasi yang memperkuat pemecahan masalah
4)
Konsultasi dengan orang tua atau lembaga yang kopeten dalam memecahkan
masalah
5)
Mengambil keputusan dalam pemecahan masalah
6)
Memecahkan masalah kelompok
Metode memecahkan masalah kelompok
a) Metode
Diskusi
Metode diskusi dipakai untuk
memecahkan masalah yang terjadi dalam kelomok dan harus diambil keputusan
atau alternatif pemecahan, maka masalah tersebut dipecahkan secara musywarah,
jika tidak terjadi kesepakatan dapat diambil voting
b) Metode
pengembangan ide
1. Brain
storming (curah pendapat): teknik pemecahan masalah secara kelompok dengan
memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada anggota kelompok untuk menyampaikan
pendapat secara bebas dalam membahas suatu masalah
2. Brain
Writing: teknik curah pendapat dengan menyampaikan pendapat atau ide melalui
tulisan di atas potongan kertas
3. Synetic:
teknik pemecahan masalah dengan menekankan aktivitas spontan dari otak dan
sistem syaraf dalam menadakan eksplorasi dan transformasi perusahaan
7. Masalah organisasi
a) Masalah
organisasi yang bergerak di bidang nirlaba, biasanya di pecahkan dengan
mengedepankan azas kebersamaan dan kekeluargaan demi keberlangsungan organisasi
b) Masalah
organisasi yang berusaha mencari keuntungan, pemecahan masalah yang diambil
berkaitan dengan efisiensi dan untung/rugi atas masalah yang diambil
8. Ciri-ciri
permasalahan usaha
Permasalahan yang dihadapi
wirausahawan hendaknya berupa masalah-masalah aktual dan menarik. Permasalahan
hendaknya mengandung beberapa kemungkinan tindakan di antara alternatif dalam
pemecahan masala
9. Penerapan teori Dewey
tentang berfikir reflektif
Seorang
pengusaha yang berfikir reflektif, hendaknya:
a.
Merasa bimbang, bingung, dan kesulitan
b.
Merumuskan masalah yang ingin dipecahkan, untuk mengatasi kebimbangan dan
kesulitan
c.
Mengembangkan ide untuk memperoleh pemecahan yang terbaik melalui
penataran
d.
Mengambil kesimpulan yang didukung oleh fakta-fakta, atau bukti-bukti
eksperimental yang valid dan menolak kesimpulan yang tidak didukung oleh data
yang valid
10. Langkah-langkah teknik pemecahan masalah
a) Menyadari
adanya masalah
b) Mengkaji
masalah dan merumuskan masalah
c) Mengumpulkan
data
d) Intrespetasi
dan verifikasi data
e) Pengambilan
kesimpulan
f) Aplikasi
kesimpulan
C. Mengolah Informasi Usaha
Sumber informasi yang dapat dipercaya
dan dapat diolah ialah informasi yang menyeluruh dan sesuai kebutuhan
perusahaan, yang dapat memberikan keterangan jumlah data dan fakta yang
berhubungan dengan kebijakan produk dan pemasarannya. Kegiatan produk
memerlukan informasi tentang apa yang akan di produksi, bagaimana sifat dan
persyaratannya, bagaimana mutunya, dan berapa jumlah produk yang harus di
produksi.
Mengolah informasi yang sehat dan
efisien banyak menolong bisnis yang mengalami kegagalan. banyak wirausahawan
yang gagal karena terlalu banyak modal yang terserap dalam harta fisik. sumber
informasi juga perlu dan sangat penting untuk pengembangan dan pertumbuhan
usaha atau bisnis di masa mendatang.
1. Syarat sumber-sumber informasi
Untuk dapat mengambil keputusan yang
tepat, seorang wirausahawan membutuhkan sumber informasi yang lengkap, akurat
serta dapat dipercaya. Dalam dunia bisnis dan teknologi, informasi-informasi
merupakan landasan untuk mengamati bentuk usaha atau bisnis pada masa
mendatang. Dr. Alfred Osborn. Jr. Direktur Pusat studi kewirausahaan
di universitas California, menegaskan bahwa informasi dan kebutuhan untuk
menggunakan sumber-sumber informasi, bakal menciptakan peluang bisnis yang amat
banyak.
2. Sumber-sumber informasi
Sumber-sumber informasi yang
diperlukan oleh wirausahawan, antara lain meliputi informasi mengenai konsumen,
permintaan dan penawaran, pesaingan, advertensi, produk saingan, pengembangan
produk, desain, dan prilaku konsumen.
a.
sumber informasi primer: langsung dari yang bersangkutan, misalnya
pelanggan dan penjual
b.
sumber informasi sekunder: tidak langsung dari yang bersangkutan,
misalnya media persuratkabaran.
3. Cara memperoleh informasi
a. interview/
wawancara
b. observasi/
pengamatan
c. dokumentasi
4. Macam-macam informasi yang dibutuhkan
untuk diolah
a.
informasi kuantitatif, yang berisi masukan nilai yang dapat dihitung,
seperti masalah berat, jumlah, tekanan, temperatur dsb.
b.
informasi kualitatif, yang berisi masukan nilai yang dapat dirasa,
seperti perubahan produk, mutu produk, kecepatan. panas, dingin, dsb.
c.
Informasi kontrol, misalnya pemberian petunjuk apakah suatu perubahan
variabel produk, model atau design dapat berjalan normal atau tidak.
d.
informasi symbol, misalnya petunjuk dalam rambu-rambu berbisnis
5. Ruang lingkup informasi yang
diperlukan wirausahawan
Informasi yang diperlukan dalam
keputusan Informasi adalah keberhasilan pengambilan keputusan. Semakin
rumit bisnis, maka sistem informasi itu semakin diperlukan oleh seorang
irausaha. Kecepatan memperoleh dan menerima akses informasi sangat dibutuhkan
oleh para wirausaha. Akan tetapi, bagaimana bentuk informasi yang dibutuhkan
para Wirausaha ?
Informasi- nformasi yang dibutuhkan
oleh para wirausahawan adalah sebagai berikut.
a.
informasi atas orang, termasuk juga informasi pokok yang dituntut:
gaji/upah dan jaminan keselamatan kerja dan hidup.
b.
informasi atas keseluruhan investasi dan investasi per devisi: pandangan
masa depan bisnis, kekayaan/utang, keberlanjutan bisnis.
c.
informasi dalam operasi sehari-hari: penerimaan kas, pembayaranpembayaran
dalam usaha, neraca rugi dan laba sebenarnya, struktur modal.
d.
fakta dan data untuk pendukung bisnis dan cara yang
memungkinkan. Dalam kegiatan wirausaha mengambil keputusan mengenai
perluasan usaha: pesaing, konstruksi, pabrik, produk, gudang, pemasaran, dan
sebagainya.
6. Pengamatan terhadap informasi
Pencarian informasi memerlukan
pengamatan yang cermat dan teliti terutama berkaitan dengan hal-hal berikut.
a.
Pesaing,
b.
Seluk-beluk pemasaran.
c.
Seluk-beluk manajemen yang diperlukan.
d.
Perkembangan Arsitektur dan sipil
e.
Pengelolaan dan pengendalian keuangan
f.
Pengalaman dan penelitian usaha.
g.
Sumber dan data yang dapat dipercaya.
h.
Manajemen survai pemetaan.
i.
Perkembangan pariwisata
j.
Perkembangan paket-paket wisata
k.
Administrasi dan pembukuan.
l.
Perawatan peralatan produksi.
m.
Perkembangan teknologi
n.
Akuntansi dan auditing.
o.
Studi kelayakan.
p.
Informasi harga, promosi, dan distribusi.
q.
Pemasaran dan penjualan produk
Oleh karena itu, sebaiknya bagi para
wirausahawan yang memanfaatkan informasi harus dapat mengumpulkan, mengatur,
mengolah, menyampaikan, dan menggunakan informasi sinformasi tersebut.
Kunci keberhasilan berwirausaha,
terletak dalam memperoleh dan mengelola informasi dan bukan terletak pada
banyaknya informasi. Keberhasilan wirausaha yang berhubungan dengan informasi
dalam bisnisnya, diantaranya: Harapan masa depan bisnis, sistem nilai para
wirausaha, pengalaman wirausaha dalam bisnis, kekuatan dan kelemahan bisnis,
sikap dan perilaku konsumen, daya beli konsumen, motivasi konsumen,
realitas bisnis, peluang bisnis, hambatan dan rintangan bisnis, pesaing,
pelayanan, risiko kebutuhan konsumen, perubahan selera konsumen, Kebijakan
pemerintahan.
Jadi kesimpulannya bahwa dalam
menjalankan wira usaha Informasi dinilai sangat penting, dan untuk mencapai
keberhasilan diperlukan keahlian dalam mengelola
informasi dan bukan terletak pada banyaknya informasi.