Memilih Perintah Manusia atau Perintah Allah Swt?


Sumber : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCoEvU15Rp-oq-FJUcM3Mxs0AfymqhB-n1xUDL1vJG-RyjtpLFWaF2IwztCRCEbYRZ2nWiYMGRWrwIPx7vO26eBRn-4fI56tciG2DlOtDiHlJbOiWoAcGpIrJHNJrjgQgCCFEV8maYZ-0/s1600/pilihan.jpg


Percakapan antara seorang Ustadz dengan Jamaahnya:

Ustadz :
"Mas... misal nih, rumah anda di Jogja dan anda kerja di Jogja, kalo atasan anda menawarkan pindah kantor, gak usah jauh2 deh ke Klaten aja trus gaji anda dijanjikan naik 4 kali lipat mau ga..?"

Jamaah :
"Mau banget ustadz..."

Ustadz :
"Naah... sekarang kalau Allah nih yang menawarkan anda dengan tawaran begini,: "Wahai hambaKu sholatlah kalian berjamaah di masjid tepat waktu, nanti Aku lipat gandakan pahala sholatmu 27 kali, dan dari setiap langkah kakimu menuju ke Masjid akan Aku gugurkan dosa-dosamu, dan akan Aku angkat derajatmu, dan akan Aku berikan solusi dari seluruh masalahmu, dan akan Aku mudahkan dan cukupkan urusan duniamu. dan akan Aku berikan kamu kemenangan",
Maukah anda menerima tawaran dari Allah..?

Jamaah :
(Ada yang terdiam, ada yang bilang mau, ada yang menangis)

Ustadz:
"Jika dengan tawaran ganjaran sehebat ini, anda belum juga tergerak untuk ke masjid, lantas dgn cara apalagi Allah menawarkan ke anda..?".

"Seringkali untuk urusan dunia kita lebih memilih yang banyak ganjarannya, Sedangkan untuk urusan akherat kita lebih memilih yang sedikit ganjarannya".

Allah mustahil berbohong...tapi mengapa untuk janji dari seorang manusia yg bisa meleset atau berbohong kita semangat mengikuti, sedangkan janji kebahagiaan dari Allah yg tidak mungkin meleset, kita tak mengikuti?... kita lebih sering nyaman dgn janji dari manusia, dibanding janji Allah.

"Jadilah muslim yang cerdas, cerdas dalam memilih. Mintalah perlindungan dan pertolongan Allah dengan Rahmat-Nya agar kita diberi kemudahan dalam beribadah. Semoga Allah  selalu beri kita bv. Aamiin."

Persiapkan dengan baik sholat kita, jangan kalah persiapannya dgn saat kita akan menghadap orang yg paling kita hormati atau orang yg akan memberi keuntungan besar bagi kita.
»Barakallahu fiikum«
Sumber : Grup WA Saling Mengingatkan, Maman Chotaman
                                                                                                        

PUASAMU DI TINGKAT BERAPA...?

http://www.mukminpos.com/wp-content/uploads/2017/06/AZPfI319_6.jpg


Saudaraku...
Imam Gahazali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin, menerangkan ada 3 tingkatan puasa yaitu :
1. Puasanya orang Awam
2. Puasanya orang Khusus
3. Puasa khusus buat orang yang khusus.

Tingkatan pertama yaitu puasanya orang awam, yang hanya menahan makan, minum dan menjaga kemaluan dari godaan syahwat.

Menurut Imam Ghazali ini adalah tingkatan puasa yang paling rendah. Bahkan kata Rasulullah puasa orang ditingkatan ini termasuk yang merugi karena berpuasa tetapi tidak mendapatkan pahala melainkan hanya sedikit.

Tingkatan kedua adalah puasanya orang khusus, selain menahan makan, minum dan syahwatnya, mereka juga menahan ucapan, pendengaran, tulisan, gerakan tangan dan kaki serta segala macam bentuk dosa lainnya.

Puasa yang seperti ini adalah puasanya orang- orang sholih. Menurut Imam Ghazali seseorang akan mencapai kesempurnaan pada tingkatan ini dengan memenuhi 6 syarat :
1.      Menahan pandangan dari segala yang dicela dan dimakruhkan,
2.      Menjaga lidah dari perkataan yang sia- sia, berdusta, mengumpat, berkata keji dan mengharuskan berdiam diri.
3.      Menggunakan waktu dengan berdzikir kepada Allah serta membaca Al Qur'an.
4.      Menjaga pendengaran dari mendengar kata- kata yang tidak baik dan Mencegah anggota tubuh yang lain dari perbuatan dosa.
5.      Tidak berlebihan lebihan dalam berbuka, sampai perutnya penuh makanan.
6.      Hatinya senantiasa cemas (khauf) dan sangat berharap (roja), karena ia belum mengetahui apakah puasanya diterima atau tidak.

Tingkatan ketiga adalah puasa khusus bagi orang yang khusus yaitu puasanya hati dari pikiran- pikiran keji duniawi serta menahan segala hal yang bisa memalingkan dirinya dari Allah.

Menurut Imam Ghazali, tingkatan puasa tertinggi ini adalah puasanya para Nabi, para Wali, para Shiddiqqin dan para Muqarrabin.

Naah, sekarang kita bisa mengukur dan menimbang- nimbang, kita berada di tingkatan yang mana. Jika hanya berada ditingkat pertama,  ayolah berusaha naik kelas menjadi tingkat kedua, jangan sampai kita termasuk orang-orang yang rugi, bertambah usia kita tetapi tingkat ibadah puasa kita tetap stagnan dari tahun ke tahun di situ -situ saja, tidak berubah. Sesekali tangisilah waktumu yang kau pergunakan terbuang sia- sia, renungilah apa yang kau persiapkan untuk akhiratmu.

Semoga Allah memberikan kita kekuatan iman agar naik pada tingkatan orang- orang shalih. Semoga kita tergolong orang- orang beriman dan khusyuk dalam sholat dan bisa meninggalkan hal- hal yang sia- sia Aamiin.
                                                                                                        
Ampun maaf, minta halal dan minta ridha. Semoga bermanfaat dan silahkan di share.. semoga menjadi amal jariah yang berguna bagi dunia dan akhirat kita. Aamiin.

Sumber : Grup WA Saling Mengingatkan, Syah Maulana Yusuf Ibrahim
                                                                                                        

Sungguh Durhaka Anak yg Mendoakan Orangtuanya 5x sehari

Sumber : https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRR-f-7i6GavCpX7_aNV1ZutR6esjkQhXKZV_qKoGp2ozYJT9Sfog


Saya pernah datang ke Kairo - Mesir.
Pada saat sholat Zhuhur ada kajian dari Syaikh yang mengisi kajian sambil berjualan buku.

Di akhir kajian, saya sempatkan utk membeli buku yang di jual oleh Syaikh tadi.

Judul bukunya "Melipat gandakan keuntungan dengan berbakti kepada orangtua."

Dalam satu bab di buku tersebut di bahas mengenai Adab Kepada Orangtua.

Dimana dikatakan bahwa ,
"Sungguh durhaka seorang anak yang hanya mendoakan kedua orangtuanya hanya 5 kali dalam satu hari."

Saya bingung, kenapa kita sudah mendo'akan orangtua sehari 5 kali, kok masih di bilang anak durhaka ?

Saya coba balik lagi ke masjid tempat saya membeli buku tersebut, saya tanyakan kepada pengurus kajian di masjid itu, di mana saya bisa menemui Syaikh yang kemarin memberi kajian di masjid ini.

Dan setelah saya dapatkan nomor ponselnya, saya hubungi dan kami janjian untuk bertemu di sebuah masjid yang kebetulan beliau sedang mengisi kajian juga.

Selesai kajian, saya bertemu dengan beliau, dan saya bertanya, kenapa kok seorang anak yang sudah mendo'akan kedua orangtuanya 5 kali sehari, masih di katakan anak yang durhaka?

Syaikh itu kemudian meminta kepada saya untuk membacakan do'a untuk kedua orangtua.

Dan saya bacakan do'a yang biasa saya baca setelah sholat.

"Rabighfirli waliwali dayya"

"Stop.", kata si Syaikh.
"Ulangi lagi".

"Rabighfirli waliwali dayya"
"Stop, ulangi lagi."

"Rabighfirli waliwali dayya"
"Stop, ulangi lagi".

Terus saya ulangi sampai sepuluh kali.

Kemudian si Syaikh bertanya kepada saya, "Apakah kamu capek?"
"Tidak, Syaikh".
"Apakah kamu sampai berkeringat?"
"Tidak, Syaikh".
"Apakah kamu sampai mengeluarkan uang membaca do'a seperti yang kamu baca tadi?"

Kembali saya jawab tidak

"Kamu gak perlu mengeluarkan uang, kamu gak perlu mengeluarkan keringat, kamu gak perlu mengeluarkan tenaga yang besar hanya untuk membacakan do'a ampunan kepada kedua orangtuamu."

"Tapi kenapa kamu hanya bisa memintakan ampunan buat orangtuamu sehari semalam cuma 5 kali?"

"Padahal sejak kamu masih berada dalam perut ibumu, berapa banyak keringatnya yang sudah ibumu keluarkan karena beratnya menanggung kamu yang berada di perutnya?"

"Betapa sakitnya ibumu saat melahirkan kamu, berapa besar biaya yang sudah dikeluarkan kedua orangtuamu untuk membesarkan kamu?"

"Dan sebagai balasannya, kamu hanya bisa mendo'akan kedua orangtua mu cuma 5 kali dalam sehari semalam?"

"Padahal satu kali saat kamu membacakan do'a untuk kedua orangtuamu, Rabighfirli waliwali dayya, saat itu juga satu dosa dari orang tuamu dihapuskan ALLAH."

"Dan ada sebuah kisah, dimana ada seorang orangtua yang saat dia dimakamkan penuh dengan dosa, tiba-tiba, saat orangtua tersebut sedang kesusahan di alam kuburnya, ALLAH berikan keringanan dan ALLAH berikan kemuliaan."

"Sampai2 si ahlul kubur bingung, kenapa dia di angkat derajatnya seperti ini?"

"Kemudian jawab malaikat, "Ini berkat do'a anak anak mu".

Masya Allah,,,

Renungkan lah

Sumber : Grup WA Saling Mengingatkan, Nisrina Hasna Zata Amani

JADIKAN AL QUR'AN SAHABATMU...

Sumber : https://cdn6.aptoide.com/imgs/2/e/3/2e3ca162bf6d78cffb473d5012bee88b_icon.png?w=240


Saudaraku... Apapun yang kita hadapi di dunia ini, baik suka maupun duka akan terasa lebih nyaman jika didampingi oleh sahabat. Namun ternyata susah sekali mendapatkan sahabat di kala duka, malah seringkali penghianat yang menyebabkan kesusahan kita itu adalah sahabat kita sendiri, kebanyakan sehabat kita hanya ada dikala suka dan saat kita berada di puncak kesuksesan.

Alangkah baiknya sebelum kita mencari sahabat, terlebih dahulu bersahabat dengan Al Qur'an. Karen didalamnya kita akan menemukan panduan hidup yang benar. Sebaliknya jika kita tidak menjadikan Qur'an sebagai sahabat kita apalagi jauh darinya, maka hidup kita akan mudah di perdaya oleh syaitan untuk dijadikannya sebagai temannya.

Allah berfirman : "Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al Qur'an), kami adakan baginya syaithan  yang menyesatkan, maka syaithan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya."
QS. Az Zukhruf ayat.36

Rasulullah bersabda : "Bacalah Al Qur'an, sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat menjadi pemberi syafaat bagi orang-orang yang bersahabat denganNya."
HR. Muslim.

Demikianlah.. Sungguh beruntung jika kita bisa bersahabat dengan Al Qur'an karena ia sahabat sejati yang akan menolong kita di akhirat.

Untuk bisa menjadi sahabat Al Qur'an kita harus sering membacanya, memahaminya dan mengamalkannya, mendengarkan nasihatnya, dan  menjadikannya teman curhat serta selalu ingin berada disisinya.

Semoga Ramadhan yang penuh rahmat ini menjadi momentum untuk kita semua untuk bisa bersahabat dengan Al Qur'an. Semoga Allah menerangi hati kita dan keluarga kita untuk lebih mencintai Al Qur'an dan menjadikannya penyelamat  bagi kita di dunia dan di akhirat kelak. Aamiin.
                                                                                                             

Sumber : Grup WA Saling Mengingatkan, Syah Maulana Yusuf Ibrahim

MATA YANG TAK TERBAKAR API NERAKA

Sumber : https://i2.wp.com/www.islampos.com/wp-content/uploads/2017/01/mata-menangis-alis-.jpg?fit=700%2C400&ssl=1


Saudaraku.. Semua ibadah akan dikatakan benar jika sesuai dengan Al Qur'an dan Sunnah. Demikian pula halnya dengan menangis, ia akan menjadi ibadah apabila menangis itu lantaran takut kepada Allah, bahkan Allah menyediakan ampuan bagi hamba yang suka menangisi dosa dan bertaubat Kepadanya.

Rasulullah SAW bersabda : " Dua mata yang tidak akan terkena api neraka, yaitu :
1. Mata yang menangis karena takut.kepada Allah,
2. Mata yang berjaga membela agama Allah.

Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin, berkata, "Menangis ketika ketika membaca Al Qur'an, ketika sujud, begitu pula saat berdo'a adalah  sifat orang-orang shalih. Bahkan orang yang seperti itu layak di puji,"
Majmu Fatwa wa Rasali Ibnu 'Utsaimin, 13: 238.

Demikianlah sifat orang-orang shalih dan berilmu , mereka akan lebih mudah menangis  karena mengetahui siapa sebenarnya hakikat dirinya dan seberapa besar dosanya.

Demikian juga sebaliknya, jika seseorang terlalu banyak tertawa dan bersenda gurau serta jarang menangisi dosanya, berarti ia kurang mengetahui hakikat dirinya dihadapan Allah.

Bila kita susah menangisi dosa berarti kita sedang berada di dalam kegelapan, bukan saja dosa kecil yang tidak terlihat, dosa besarpun kadang tak menyadari. Hanya berbekal sedikit amalan, merasa seakan akan sudah dijamin masuk surga dan terbebas dari neraka.

Semoga di bulan yang dibukakan pintu taubat ini, kita dapat menangisi dosa yang telah diperbuat. Semoga Allah menerima taubat, mengampuni dosa dan mensucikan jiwa kita, berkat bulan Ramadhan yang mulia ini. Aamiin.
                                                                                                        

Sumber : Grup WA Saling Mengingatkan, Syah Maulana Yusuf Ibrahim

ADAKAH daftar NAMA ANDA didalam Daftar Nama Milik ALLAH

Sumber : https://i.vimeocdn.com/portrait/8033286_300x300


Alkisah, seorang  tukang besi bertanya kepada seorang Ustadz.

Tukang Besi : "Ustadz : Kenapa ya...! Saya merasa bosan dengan hidup saya yang begini2 aja...! Terus hambar... Tak ada arahnya, dan tak ada nikmatnya...! Bosan saya Ustadz...! Saya ingin bahagia tapi kenapa susah sekali ya...?"

Ustadz pun menjawab : "Oohh...! Mungkin saat ini Allah juga lagi BOSAN dengan tuan."

Tukang Besi :"Allah bosan dengan saya...? Maksudnya bagaimana Ustadz?" Tanya si tukang besi kembali...

Ustadz menjelaskan : "Mungkin Allah capek mencari tuan, Tapi tuan tak pernah ditemukan...

Dicari di antara kumpulan Dhuha, tuan tak ada.
Dicari di antara kumpulan Tahajjud juga tak ada.
Dicari di antara kumpulan Puasa Sunah juga tak ada.
Dicari di antara kumpulan sedekah, juga tak kelihatan.
Dicari di antara kumpulan Tadarus Qur'an, tuan juga tak ada disana.
Dicari di antara kumpulan orang orang Umroh, niat pun tuan belum ada.
Dicari di antara orang2 yang Khusyuk Shalatnya, tuan juga tak ada.
Dicari di antara Ahli Shalawat pun tak ada. Dicari di antara yang menuntut ilmu apa lagi.
Dicari diantara orang yang mengamalkan ta'addud, tuanpun tidak ada.

Lalu Allah Subhana Wa Ta'ala mau mencari tuan di mana lagi...?
Coba tuan beritahu...!

Bicaralah jangan diam...!
Lalu....
Menangislah si tukang besi tadi sambil mengusap airmatanya.. Ber-Istighfar.

Segeralah kembali kepada Allah.....!!!

DEKATILAH ALLAH.. Hanya Allah sajalah DZAT yang bisa menenteramkan hidup kita. 

"PASTIKAN NAMA KITA ADA DAN SENANTIASA TERTULIS DALAM DAFTAR TERSEBUT".

Selamat Berjuang Saudaraku...
In Syaa Allah, Allah Subhana Wa Ta'ala akan me-Rahmatimu.
.......................................................................................................................................................................................
APOTIK ISLAMI
DAFTAR OBAT: GRATIS...

v  Sering sakit = silahkan puasa
v  Wajah gelap = sholat tahajud
v  Hati sempit = baca Al-Qur'an
v  Susah bahagia = sholat tepat waktu
v  Emosi melulu = wudhu dan istigfar
v  Gelisah = banyak doa
v  Tertekan = baca "Lahaula walaquwwata illa billah"
v  Kurang berkah rezekinya = bahagiakan orangtua
v  Miskin melulu = bersedekah
v  Ingin makmur hidupnya Zahir & Bhatin Di Dunia, Barzakh dan Akhirat = Perbanyak Shalawat  kepada NABI MUHAMMAD SAW.
v  Bingung berbuat baik = Bagikan & Share status ini pada sahabat, orang terdekat, saudara sesama muslim yang lainnya...

Sumber : Grup WA Saling Mengingatkan, Copas dari akhi @Muhammad Fadlum
                                                                                                        

Ada Apa dengan Hatimu?



Sahabat... Sudahkah di Ramadhan kali ini engkau tafakkur... melihat keadaan hatimu sendiri... tidak selalu melihat dan membicarakan keadaan orang lain.

Tidakkah kau temukan.. kalau hatimu juga gersang... ia juga perlu siraman keimanan.... perlu ketenangan shalawat dan perlu kesejukan istighfar.

Jika kita sering beristighfar dan memohon ampunan atas segala dosa, maka akan bersihlah hatinya, karena setiap  terperosok kepada satu kesalahan, ia selalu mengakuinya dan menjaga agar ia tidak terperosok ke lubang yang sama.

Rasulullah bersabda "Sesungguhnya seorang hamba jika ia melakukan kesalahan, maka akan tercemari hatinya dengan bercak hitam. Jika ia menghentikan kesalahannya dan beristighfar dan bertaubat maka hatinya akan bersih lagi.

Jika ia melakukan kesalahan lagi, dan menambah dosa lagi, maka  lama kelamaan hatinya akan menjadi hitam pekat.

Inilah yang di maksud dengan ar-Raan ( penutup hati ) yang disebut Allah dalam firmannya dalam surat Al Muthoffifin ayat 14
"Sekali sekalian tidak (demikian) sebenar nya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka".
HR. Tirmidzi no.3334 dan Imam Ahmad no.297.

Begitu pula dengan dosa dosa kecil..janganlah selalu meremehkannya.. karena dosa kecil akan menjadi besar jika kita melakukannya terus menerus. Akibatnya.. Hati menjadi hitam dan lebih keras dari batu.. Sehingga sulit menerima nasihat dan peringatan dari orang lain, terasa berat melakukan ibadah, hidup selalu galau, dan tidak  takut dengan azab Allah.

Jika hatimu bersih, wajahmu juga akan jauh lebih beraih bersinar. Tutur katamu pun akan santun dan penuh hikmah. Tubuhmu pun akan memancarkan kesehatan dan kedamaian.

Orang yang hatinya bersih biasanya mau menerima nasihat orang lain, tidak pendendam dan mudah memaafkan kesalahan orang lain.  Hati yang tidak mengenal iri, dengki dan permusuhan.

Hati yang bersih...tidakkah ingin engkau memilikinya..?
Oleh karena itu perbaikilah kerusakan hati kita, jagalah agar senantiasa bersih dan belajarlah berbaik sangka dengan Allah dan dengan saudaramu sesama manusia.

Semoga di bulan Ramadhan ini, kita dapat melatih diri untuk bisa menjaga hati dan dapat mensucikan jiwa. Semoga Allah mengaruniakan kepada kita semua hati yang bersih, yang menjadi penyebab bagi kita masuk ke surga, berkat bulan Ramadhan yang mulia ini. Aamiin.

Sumber : Grup WA Saling Mengingatkan