Hikmah Shalat
Shalat dalam bahasa artinya do’a
dan dalam ilmu fiqih ialah semua perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan
takbir (Allahu Akbar) dan diakhiri dengan taslim (assalamu a’alikum). Shalat
merupakan ibadah yang paling mulia diwajibkan lima waktu sehari semalam atas
umat Nabi Muhammad saw pada malam isra’ dan mi’raj.
Kewajiban ini telah diterangkan
dalam hadist Rasulallah saw
عَنْ
طَلْحَةَ بْنَ عُبَيْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ : جَاءَ رَجُلٌ
إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ أَهْلِ نَجْدٍ
ثَائِرَ الرَّأْسِ يُسْمَعُ دَوِيُّ صَوْتِهِ وَلا نَفْقَهُ مَا يَقُولُ ، فَإِذَا
هُوَ يَسْأَلُ عَنِ الإِسْلامِ ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ : ” خَمْسُ صَلَوَاتٍ فِي الْيَوْمِ وَاللَّيْلَةِ ، قَالَ : هَلْ
عَلَيَّ غَيْرُهُنَّ ؟ قَالَ : لا ، إِلا أَنْ تَطَّوَّعَ ، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : وَصِيَامُ شَهْرِ رَمَضَانَ ، قَالَ : هَلْ
عَلَيَّ غَيْرُهُ ؟ قَالَ : لا ، إِلا أَنْ تَطَّوَّعَ ” . قَالَ : وَذَكَرَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الزَّكَاةَ ، فَقَالَ : هَلْ
عَلَيَّ غَيْرُهَا ؟ قَالَ : ” لا ، إِلا أَنْ تَطَّوَّعَ ” . قَالَ : فَأَدْبَرَ
الرَّجُلُ وَهُوَ يَقُولُ : وَاللَّهِ لا أَزِيدُ عَلَى هَذَا وَلا أَنْقُصُ مِنْهُ
، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ” أَفْلَحَ إِنْ
صَدَقَ (رواه الشيخان)
Dari Thalhah bin Ubaidillah ra,
ia berkata: “Seorang penduduk Najd telah datang menghadap Rasulullah saw dengan
keadaan rambutnya yang kusut. Kami mendengar nada suaranya tetapi tidak
memahami kata-katanya sehingga ia mendekatinya. Dia terus bertanya mengenai
Islam. Lalu Rasulullah saw bersabda: Islam adalah shalat lima waktu sehari
semalam. Lelaki tersebut bertanya lagi: Masih adakah shalat lain yang diwajibkan
kepadaku? Rasulullah saw menjawab: Tidak, kecuali jika engkau ingin
melakukannya secara sukarela yaitu shalat sunat. Seterusnya kamu hendaklah
berpuasa pada bulan Ramadan. Lalu lelaki tersebut bertanya lagi: Masih adakah
puasa lain yang diwajibkan kepada ku? Rasulallah saw menjawab dengan bersabda:
Tidak, kecuali jika engkau ingin melakukannya secara sukarela yaitu puasa
sunat. Rasulullah saw meneruskan sabdanya: Keluarkanlah zakat. Kemudian lelaki
tersebut bertanya: Adakah terdapat zakat lain yang diwajibkan kepadaku?
Rasulallah saw menjawab dengan bersabda: Tidak, kecuali jika engkau ingin
mengeluarkannya secara sukarela yaitu sedekah. Kemudian lelaki itu berpaling
sambil berkata: Demi Allah, aku tidak akan menambah dan menguranginya.
Rasulullah saw bersabda: Dia amat beruntung jika menepati apa yang telah
diucapkannya” (HR Bukhari Muslim)
Hikmah Shalat
Perintah shalat adalah perintah
yang diterima Nabi saw secara langsung dari Allah, tidak melalui perantaraan
Jibri atau wahyu seperti perintah puasa, zakat atau ibadah Haji. Perintah ini
diterima oleh beliau pada saat bertemu dengan Allah dalam perjalanan beliau
Isra’ dan Mi’raj
Perintah Allah kepada hambaNya
agar bersujud dalam shalat merupakan pernyataan kehinaannya kepada-Nya. Makanya
Allah memerintahkan untuk sujud dalam setiap raka’at shalat sebanyak dua kali,
berlainan dengan rukun- rukun lainya diperintahkan hanya satu kali. Dengan
adanya shalat lima waktu berarti seorang Muslim bersujud kepada Allah 34 kali
sehari semalam, dan dengan sujud berarti ia rela menghambakan dirinya
kepada-Nya yang menjadi tujuan hidup bukan suatu penghambaan yang memberi
keuntungan bagi yang disembah, tetapi penghambaan yang mendatangkan kebahagiaan
bagi yang menyembah.
Ibadah shalat merupakan ibadah
teragung dalam Islam termasuk ibadah yang kaya dengan kandungan hikmah kebaikan
bagi orang yang melaksanakannya. Karena dengan shalat ia akan tercegah dari
segala bentuk kejahatan dan kekejian. Kenyataan ini membuktikan bahwa orang
yang menegakkan shalat adalah orang yang paling minim melakukan kemaksiatan dan
kriminal, sebaliknya semakin jauh seseorang dari shalat, semakin terbuka
peluang kemaksiatan dan kriminalnya.
Dan yang terpenting shalat
merupakan ibadah mulia lagi agung. Karena shalat merupakan salah satu wasiat
Allah kepada nabi-nabi dan wasiat nabi-nabi kepada umatnya.
Allah berfirman tentang Musa,
وَأَقِمِ
الصَّلاَةَ لِذِكْرِي – طه ﴿١٤﴾
Artinya: “Dan dirikanlah shalat
untuk mengingat Aku.” (Qs Thaha ayat:14).
Allah berfirman tentang Ismail,
وَكَانَ
يَأْمُرُ أَهْلَهُ بِالصَّـلاَةِ وَالزَّكَـاةِ وَكَانَ عِندَ رَبِّهِ مَرْضِيّاً – مريم ﴿٥٥﴾
Artinya: “Dan ia menyuruh ahlinya
untuk shalat dan menunaikan zakat, dan ia adalah seorang yang diridhai di sisi
Tuhannya.” (Qs Maryam ayat: 55).
Allah berfirman tentang Ibrahim,
رَبِّ
اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلاَةِ وَمِن ذُرِّيَتِي رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَآءِ – ابراهيم ﴿٤٠﴾
Artinya: “Ya Tuhanku, jadikanlah
aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, Ya Tuhan kami,
perkenankanlah doaku.” (Ibrahim 40).
Allah berfirman tentang Nabi
Muhammad,
وَأْمُرْ
أَهْلَكَ بِالصَّلاَةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا – طه ﴿١٣٢﴾
Artinya: “Dan perintahkanlah
kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya.”
(Qs Thaha ayat132).
Dan masih banyak lagi hikmah
shalat yang tidak bisa dituturkan dalam ringkasan kitab fiqih ini. Wallahu’alam
0 Response to "Hikmah Shalat"
Post a Comment