Profil Pendiri Gudang Garam
Pendiri Gudang Garam adalah Surya Wonowijoyo
(Tjoa Ing Hwie) yang dilahirkan di Fujian, China, pada tahun 1926. Keluarganya
menetap di Indonesia pada tahun 1929, yakni tepatnya di kota Sampang, Madura.
Mereka hidup dalam kemiskinan, dan ayahnya hanya bekerja sebagai pedagang
keliling. Saat menginjak usia remaja, ayah Ing Hwie meninggal dan ia harus
bekerja demi menopang hidup keluarganya. Oleh karenanya, ia lantas merantau ke
Kediri dan mencari pekerjaan di sana. Bekerjalah ia pada sang paman, Tjoa Kok
Tjiang, yang ketika memiliki salah satu pabrik kretek besar di Jawa Timur.
Selama bekerja, Ing Hwie menimba pengalaman
dan pengetahuan tentang seluk beluk perkretekan dan juga bagaimana membuat saus
cengkeh yang baik. Ing Hwie bekerja selama kurang lebih lima tahun di pabrik
pamannya. Tahun 1956, ia bercekcok dengan pamannya dan berhenti bekerja. Ia
lantas menjadi penyalur tembakau dan cengkeh. Pengalamannya sebagai penyalur
ini, terutama di masa-masa sulit, terbukti sanggup menghantarnya menuai kesuksesan
di kemudian hari.
Pada bulan Juli 1958, Ing Hwie mulai mendirikan pabriknya sendiri, yang berlokasi di dekat Kali Brantas. Guna mengawali usahanya itu, ia mengajak 50 orang bekas karyawan pamannya. Pabrik ini hingga saat ini merupakan salah satu pabrik Gudang Garam yang masih beroperasi hingga saat ini. Secara bertahap usaha ini mulai berkembang.
Kesuksesan diraih pada tahun 1962, ketika Ing Hwie meluncurkan produknya, yakni Gudang Garam Kuning, yang menuai kesuksesan luar biasa. Para pesaingnya mengeluarkan isu bahwa rokok tersebut mengandung ganja. Surya membantah gosip tersebut dan menyatakan bahwa rahasianya terletak pada campuran sausnya dan bukan ganja. Selain itu, keterampilannya dalam membeli dan memasarkan merupakan aspek penting keberhasilan Gudang Garam Kuning.
Demi mengurangi ketergantungan pada kertas impor, pada tahun 1980-an, Gudang Garam mendirikan sendiri pabrik kertas rokok berkualitas tinggi melalui patungan dengan Probosutejo. Setelah sepeninggalnya Ing Hwie, Gudang Garam dilanjutkan oleh anak tertuanya yaitu Rahman Halim yang juga merupakan kakak Susilo Wonowidjojo.
Susilo Wonowidjojo sendiri memulai karirnya
di Gudang Garam sebagai Direktur selama 14 tahun dari tahun 1976 hingga 1990.
Sejak jauh hari Susilo Wonowidjojo memang sudah dipersiapkan sebagai pewaris
dari PT Gudang Garam. Posisinya sebagai direktur, Susilo banyak membuat
terobosan baru misalnya mengembangkan mesin-mesin yang khusus memproduksi rokok
kretek.
Saat Susilo Wonowidjojo menjabat sebagai Vice
President Director PT Gudang Garam, tahun 2002 ia mulai berinovasi dengan
memproduksi rokok jenis baru yaitu rokok kretek mild. Sepeninggal kakaknya
yaitu Rahman Halim pada tahun 2008, Susilo Wonowidjojo kemudian mengambil alih
kepemimpinan di PT Gudang Garam Indonesia.
Dibawah kepemimpinannya, PT Gudang Garam
semakin terkenal sebagai salah satu produsen rokok terbesar di Indonesia. Ada
berbagai jenis produk rokok Gudang Garam yang beredar di konsumen. Pangsa pasar
Gudang Garam juga bukan hanya nasional tetapi juga internasional.
Menjadi pabrik rokok terbesar di Indonesia,
tak heran saat ini jumlah karyawan PT Gudang Garam Indonesia mencapai 36.900
orang dengan pendapatan pertahun sebesar 70 triliun rupiah. Pendapatan yang
besar dari PT Gudang Garam selaku pabrik rokok terbesar di Indonesia ini turut
membawa Susilo Wonowidjojo dinobatkan sebagai salah satu pengusaha terkaya di
Indonesia.
Menurut Majalah Forbes, kekayaan Susilo
Wonowidjojo ditaksir sebesar $7,1 miliar dollar atau sekitar 94,6 triliun
rupiah pada tahun 2016. Ia berada di posisi kedua sebagai orang terkaya di
Indonesia di bawah Hartono bersaudara yang dikenal sebagai pemilik PT Djarum.
Susilo Wonowidjojo menikah dengan Melinda
Setyo. Istrinya juga dikenal sebagai wanita yang paling aktif dalam berbisnis.
Ia memiliki saham di berbagai perusahaan. Susilo Wonowidjojo juga memiliki
perusahaan lain selain PT Gudang Garam.
Demikianlah sekelumit sejarah Gudang Garam di
Kediri.
Sumber :
- https://id.wikipedia.org/wiki/Surya_Wonowidjoyo
- http://www.biografiku.com/2017/03/biografi-dan-profil-susilo-wonowidjojo-konglomerat-pt-gudang-garam.html